Authors
  • Author
    entri-laporan
Published on

Analisis Faktor Risiko Malaria di Asia Tenggara

Citation

evi Ayu Rokhayati , Raniand Cucuomi Putri, Nabila Alleyda Said, Dwi Sarwani Sri Rejeki Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman

Abstract

  • Malaria merupakan penyakit yg diakibatkan oleh parasit dari genus Plasmodium yang menular melalui gigitan nyamuk   Anopheles  betina. Penyakit ini menyerang organ seperti otak, hati dan ginjal sehingga mengakibatkan parasit tumbuh dan berkembangbiak di dalamnya. Saat parasit tumbuh dan menjadi dewasa, parasit dapat menembus organ tersebut dan merusak sel darah merah. Kerusakan tersebut pada sel darah merah dapat menimbulkan gejala anemia, demam dan pembesaran limpa pada penderita. Malaria menjadi salah satu penyakit menular yang masih sering ditemukan di berbagai negara di belahan dunia. Pada tahun  2018 diperkirakan 228 juta kasus yang terkontaminasi dengan angka kematian sebesar 405.000 jiwa akibat dari malaria secara global, dimana anak dengan usia dibawah 5 tahun menjadi kelompok yang paling rentan dengan menyumbang sebesar 67% kematian di dunia. Kasus malaria terbanyak ditemukan di wilayah Afrika (93%), diikuti oleh wilayah Asia Tenggara (3,4%), dan wilayah Mediterania Timur (2,1%). Hampir semua negara di Asia Tenggara melaporkan adanya laporan kasusmalaria, pada tahun 2018 World Health Organization (WHO) memperkirakan 8 juta kasus dan 11.600 kematian yang diakibatkan oleh malaria di wilayah Asia Tenggara. Seseorang yang sebelumnya pernah terinfeksi malaria akan sulit dilakukan diagnosis, karena tubuh penderita sudah menyesuaikan dengan penyakit sehingga sulit untuk mengetahui gejala klinisnya. Faktor risiko perilaku dan lingkungan sangat berperan penting terhadap prevalensi penyakit malaria. Faktor risiko terkait perilaku meliputi: tidur tidak menggunakan kelambu, keluar pada malam hari, status pekerjaan yang rendah, serta tingkat pendapatan yang buruk. Selain itu, faktor perilaku lainnya berupa kebiasaan tidur di area terbuka atau luar rumah, serta jumlah kunjungan ke daerah penelitian. Faktor risiko terkait tempat tinggal atau lingkungan dipengaruhi oleh kelembaban, intensitas curah hujan, kondisi satwa maupun tumbuhan, suhu, dan adanya penebangan hutan. Karena rata-rata negara di Asia Tenggara adalah daerah tropis, sehingga faktor-faktor di atas dapat mendukung meningkatnya prevalensi kejadian malaria.

Description

Penelitian literature review ini menggunakan narrative review, yaitu melakukan identifikasi apa yang sudah ditulis peneliti terhadapsuatu subjek atau topik yang dilakukan secara selektif, sehingga dapat menghasilkan laporan komprehensif tentang posisi terkini dari ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan topik tertentu

URL

http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/blb/article/view/5002

Dilihat 32 kali

diperbarui pada 01 November 2022