- Authors
-
-
- Author
- entri-laporan
-
- Published on
Laporan Kasus Pansitopenia Pada Infeksi Malaria Falsiparum
Citation
Luh Dina Yulita, Yusuf Aulia Rahman Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung 2 Bagian Penyakit Dalam, RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung
Abstract
Malaria merupakan suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh parasit genus Plasmodium yang ditransmisikan oleh gigitan nyamuk Anopheles. Malaria seringkali memberikan gejala klinis yang mirip dengan penyakit tropis lainnya sehingga dibutuhkan penalaran klinis dalam menggali riwayat perjalanan pernyakit yang diperlukan untuk diagnosis malaria. Selain gejala klinis berbagai kelainan hematologi juga dapat ditemui pada pasien malaria. Pengobatan kausatif efektif dalam penatalaksanaan kasus ini.
Description
Kasus Pasien laki-laki usia 21 tahun datang dengan keluhan utama demam sejak 2 minggu yang lalu. Demam terjadi terus menerus, beberapa kali disertai dengan periode badan menggigil selama 20-30 menit, berkeringat dingin lalu suhu kembali ke normal. Keluhan lain seperti nyeri kepala, nyeri otot, badan terasa lemas, dan nafsu makan berkurang juga dirasakan oleh pasien. Keluhan seperti mual, muntah, buang air besar cair/ kesulitan buang air besar, tinja berwarna hitam, gusi berdarah, muncul ruam pada kulit disangkal oleh pasien. Terdapat riwayat berpergian ke pantai di daerah endemis malaria (Hanura, Lampung) 2 minggu sebelum demam muncul. Riwayat penurunan berat badan drastis disangkal oleh pasien. Pada pemeriksaan fisik pasien lemah tampak sakit sedang, kesadaran somnolen, febris dengan temperatur 40o C, tekanan darah 100/50, denyut nadi 109x/menit isi cukup teratur, frekuensi nafas 24x/menit, dan saturasi oksigen 98%. Pada pemeriksaan fisik lebih lanjut ditemukan konjungtiva anemis, hepatosplenomegaly dan pallor pada palmar. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan anemia normositik normokrom, trombositopenia, leukopenia, retikulositosis, dan peningkatan enzim Lactate dehydrogenase. Pada morfologi darah tepi memberikan kesan anisopoikilositosis dengan parasit malaria P.falsiparum stadium trofozoit. Pemeriksaan ultrasonografi abdomen kesan hepatosplenomegali, asites minimal, dan efusi pleura minimal. Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium pasien ditatalaksana sebagai malaria falsiparum dan mendapat terapi anti malaria ACT (Artemisinin Combination Therapy) dengan regimen DHP (DihydroartemisininPiperaquine) dan primakuin, pemberian transfusi PRC, terapi suportif intravenosus fluid drip KAEN 3B, serta terapi simptomatik berupa anatagonis H2 dan antipiretik. Pada pasien juga diberikan antibiotik empiris spektrum luas dalam keadaan leukopenia selama tiga hari. Pasien menunjukkan perbaikan gejala klinis dan laboratorium setelah menjalani pengobatan malaria, transufsi PRC, dan terapi suportif yang diberikan di rumah sakit selama enam hari.
URL
http://www.journalofmedula.com/index.php/medula/article/view/230
Dilihat 14 kali
diperbarui pada 01 November 2022